Oleh : R_@chma, cHooR, nI’m@h
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Menjelang kerasulan Nabi Muhammad SAW diseluruh
penjuru dunia telah ada bermacam-macam kepercayaan agama yang dianut oleh
manusia seperti hindu, budha, konghuchu, yahudi, nasrani dan lain-lain. Yang
agama tersebut mempunyai keyakinan tentang Tuhan dan ajaran agama yang berbeda.
Banyaknya jumlah agama dan aliran ini merupakan latar
belakang dan alasan yang tepat mengapa Allah SWT mengutus Nabi Muhammad SAW
sebagai utusannya.
Rumusan Masalah
bagaimanakah
silsilah bangsa Arab pra-Islam?
bagaimana
peradaban Arab pra-Islam?
bagaimana
keadaan bangsa Arab menjelang diutusnya Nabi Muhammad SAW?
mengapa Nabi
diutus di Jazirah Arab?
apakah
jahiliyyah itu?
Tujuan
Dengan selesainya makalah ini, kami bertujuan untuk
menjelaskan dan memaparkan tentang sejarah social Arab sebelum datangnya
Rasulullah, sehingga para mahasiswa dapat memahami materi dengan baik.
BAB II
PEMBAHASAN
Silsilah Bangsa Arab Pra-Islam
Bangsa Arab mempunyai akar panjang dalam sejarah,
mereka termasuk ras atau rumpun bangsa Caucasoid, dalam Subras Mediteranian
yang anggotanya meliputi wilayah sekitar Laut Tengah, Afrika Utara, Armenia,
Arabiyah dan Irania.
Bangsa arab hidup berpindah-pindah, nomad, karena
tanahnya terdiri atas gurun pasir yang kering dan sangat sedikit turun hujan.
Perpindahan mereka dari satu tempat ke tempat yang lainnya mengikuti tumbuhnya
stepa (padang rumput) yang tumbuh secara sporadic di tanah arab di sekitar
oasis atau genangan air setelah turun hujan.
Bila dilihat dari asal-usul keturunan, penduduk
jazirah arab dapat dibagi menjadi dua golongan besar, yaitu: Qathaniyun
(keturunan Qathan) dan ‘Adaniyun (keturuan Ismail ibnu Ibrahim)
Peradaban Arab Pra-Islam
Peradaban arab adalah akibat pengaruh dari budaya
bangsa-bangsa di sekitarnya yang lebih maju daripada kebudayaan dan peradaban
arab. Pengaruh tersebut masuk ke jazirah arab melalui beberapa jalur, yang
terpenting di antaranya adalah :
melalui
hubungan dagang dengan bangsa lain
melalui
kerajaan-kerajaan protektorat, hirah dan ghassan
masuknya
misi Yahudi dan Kristen
Walaupun agama Yahudi dan Kristen sudah masuk ke
jazirah arab, bangsa arab kebanyakan masih menganut agama asli mereka, yaitu
percaya pada banyak dewa yang di wujudkan dalam bentuk berhala dan patung.
Setiap kabilah mempunyai berhala sendiri, dan di pusatkan di Ka'bah.
Orang-orang arab adalah orang yang bangga, tetapi
sensitive. Kebanggaan itu disebabkan bahwa bangsa arab memiliki sastra yang
terkenal, kejayaan sejarah arab dan mahkota bumi pada masa klasik dan bahasa
arab sebagai bahasa ibu yang terbaik di antara bahasa-bahasa lain di dunia.
Beberapa sifat lain bangsa arab pra-islam adalah sebagai berikut :
secara
fisik, mereka lebih sempurna dibanding orang-orang eropa dalam berbagai organ
tubuh
kurang bagus
dalam pengorganisasian kekuatan dan lemah dalam penyatuan aksi
faktor
keturunan, kearifan dan keberanian lebih kuat dan berpengaruh
mempunyai
struktur kesukuan yang di atur oleh kepala suku atau clan
tidak memiliki
hukum yang regular, kekuatan pribadi dan pendapat suku lebih kuat dan
diperhatikan
posisi
wanita tidak lebih baik dari binatang, wanita dianggap barang dan hewan ternak
yang tidak memiliki hak. Setelah menikah suami sebagai raja dan penguasa.
Dalam perkawinan, mereka mengenal beberapa macam
perkawinan, diantaranya :
istibdha,
yaitu seorang suami meminta kepada istrinya untuk berjimak dengan laki-laki
yang dipandang mulia atau memiliki kelebihan tertentu, seperti keberanian dan
kecerdasan
poliandri,
yaitu beberapa laki-laki berjimak dengan seorang perempuan
maqthu',
yaitu seorang laki-laki menikahi ibu tirinya setelah bapaknya meninggal dunia
badal, yaitu
tukar menukar istri tanpa bercerai terlebih dahulu dengan tujuan untuk
memuaskan hubungan seks dan terhindar dari kebosanan
shighor,
yaitu seorang wali menikahkan anak atau saudara perempuannya kepada seorang
laki-laki tanpa mahar
Uraian singkat di atas menunjukkan bahwa kondisi
sosial arab meskipun cenderung primitif, memiliki nilai peradaban yang tinggi.
Moral Bangsa
Arab Pra-Islam
Keadaan bangsa arab pada waktu itu moralnya sangat
bejat sekali, mereka tenggelam dalam dunia perjudian dan mabuk-mabukan,
perampokan dan perampasan terjadi dimana-mana, mereka sering mencegat
kafilah-kafilah dagang, bahkan lebih daripada itu mereka senang untuk menanam
bayi perempuan hidup-hidup.
Kedudukan wanita pada waktu itu sangat merosot sekali
di kalangan bangsa Arab. Mereka dapat diwarisi seperti benda atau binatang
ternak. Adakalanya juga kaum wanita diharamkan untuk makan sejenis makanan yang
dikhususkan untuk kaum pria saja. Bagi kaum pria diperbolehkan untuk mengawini
kaum wanita sebanyak mungkin tanpa batas. Dan bahkan sebagian dari mereka ada
yang membunuh anaknya karena takut terlantar.
Umat manusia menjelang diutusnya Nabi Muhammad SAW
telah lupa kepada tuhannya, bahkan tidak mengenal sama sekali akan hakikat
wujudnya sendiri dan arti hidupnya.mereka telah kehilangan kesadaran bahkan
sudah tidak dapat membedakan antara yang baik dan yang buruk.
Sebab Nabi
SAW diutus di jazirah Arabia
Allah memilih bangsa Arab sebagai bangsa pertama
menerima agama ini yang akan diteruskan ke segala penjuru dunia, sebab hati
bangsa arab masih bersih, tidak ternodai dengan kotoran yang sukar dihapus
seperti yang ada pada bangsa Romawi, Persia, India yang telah disesatkan oleh
segala macam ilmu, kebudayaan dan filsafat mereka yang amat luas. Hati dan alam
pikiran mereka sangat kacau sekali, sukar untuk diobati. Tidak seperti bangsa
Arab, hati mereka itu hanya ternodai sedikit disebabkan oleh kebodohan mereka
sendiri. Hal ini mudah untuk diobati.
Umumnya bangsa Arab itu masih bersih, kemauan mereka
masih tinggi. Mereka hidup dalam alam fitrah yang berkemauan keras. Mereka akan
memerangi kebenaran (agama Islam) sebelum paham akan hakikatnya. Namun, dikala
mereka telah paham, mereka sangat cinta dan membelanya mati-matian.
Jahiliyyah
Definisi jahiliyyah yang menjadi sasaran dakwah para
rosul untuk diangkat dari kegelapan menuju cahaya, tidak terkait langsung
dengan buta huruf, tidak kenal etika, menurut definisi kita-kita yang mengaku
beretika dan juga bukan kemiskinan dan keterbelakangan.
Dalam perjalanan dakwah para rosul dan orang-orang
yang mengikuti mereka, jahiliyyah telah menemukan jati dirinya sebagai penyakit
yang menjangkiti keyakinan, ia adalah rabun yng mengacaukan pandangan terhadap
hakikat kehidupan, kemanusiaan dan peribadatan.
Memang jahiliyyah bisa lahir dari rahim ketidaktahuan
yang diiringi persangkaan, dari kesalahpahaman yang diwarisi secara temurun,
singkatnya dari kebodohan sering kali begitu, tetapi tak jarang juga,
jahiliyyah bersumber dari oknum berpengetahuan yang sombong dan gengsi atau
kekuasaan menindas yang tidak ingin kehilangan posisi.
Matarantai jahiliyyah yang membentang sepanjang
sejarah ini dihubungkan oleh benang merah : syirik, wujudnya berupa penyekutuan
atau bahkan penggantian terhadap hak Allah sebagai ilah, sebagai sesembahan
yang maha Esa.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dilihat dari
keturunan, penduduk jazirah Arab dibagi menjadi dua golongan besar :
Qathaniyun
(keturunan Qathan)
‘Adaniyun
(keturuan Ismail ibnu Ibrahim)
Kondisi
sosial Arab meskipun cenderung primitif, akan tetapi mereka memiliki nilai
peradaban yang tinggi
Moral bangsa
Arab pra-Islam sangat buruk, diantaranya : Judi, mabuk-mabukan, serta perampokan
dan perampasan terjadi dimana-mana, bahkan kedudukan wanita setara dengan
binatang ternak
Allah
memilih bangsa Arab sebagai bangsa pertama penerima agama Islam, sebab hati
bangsa Arab masih bersih, tidak ternodai oleh kotoran yang sulit dihapus seperti
yang ada pada bangsa-bangsa lain.
Jahiliyyah
merupakan penyakit yang menjangkiti keyakinan, ia adalah rabun yang mengacaukan
pandangan terhadap hakikat kehidupan, kemanusiaan dan peribadatan
Saran-Saran
Dengan mengetahui sejarah sosial Arab sebelum
datangnya Rosulullah SAW, penulis menyarankan agar ini bisa menjadi cermin bagi
kita dan motivasi untuk bisa lebih maju dalam memahami sejarah peradaban islam
dan melanjutkan perjuangan Nabi Muhammad SAW.
DAFTAR PUSTAKA
Yatim,
badri. 2006. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Al Hasani,
abul hasan ali. 2008. Riwayat Hidup Rosulullah SAW. Surabaya: PT Bina
Ilmu
Supriyadi,
dedi. 2008. Sejarah Peradaban Islam. Bandung: CV Puastaka Setia
Fillah,
salim A. 2007. Saksikan Bahwa Aku Seorang Muslim. Yogyakarta:
Pro-U Media
hcgbc
BalasHapushdgshdfghadhjagf
BalasHapus