Rabu, 09 Oktober 2013

TUGAS SEJARAH PERADABAN ISLAM


Oleh:
M.bagaskara pratama
Andi octo.A
M.adhari.I

KEADAAN JAZIRAH ARAB SEBELUM LAHIRNYA NABI MUHAMMAD SAW
1. Letak Jazirah Arab.
Jazirah arab merupakan sesuatu daerah yang serupa pulau, yang letaknya diantara benua asia dan afrika, seolah-olah daerah arab itu sebagai hati bumi (dunia). karena arab terkenal sejak zaman dahulu yang terletak di barat daya daerah asia, sebelah barat dibatasi oleh laut merah, sebelah timur berbatasan dengan teluk persia, laut oman, dan sungai tigris dan eufrat, sebelah selatan dibatasi oleh lautan Hindia dan sebelah utara dibatasi oleh gurun sahara. Inilah sebabanya daerah ini dikenal sebagai pulau dan dinamakan Jaziratul –Arabiyah.

2. Luas Jazirah Arab dan Penduduknya Jumlah.
Jazirah arab luasnya kurang lebih 1.100.000 mil persegi, atau 126.000 persegi atau 3.156.558 km persegi. Sepertiga luasnya tertutup oleh lautan pasir. Selain itu dipenuhi oleh batu-batu besar dan gunung-gunung batu yang tinggi-tinggi, disana tak ada sungai mengalir karene lembah-lembah yang sebentar berair dan sebentar kering. Dan daerah pada masa itu didiami oleh 12.000.000 jiwa tetapi ada yang mengatakan 10.000.000 jiwa.

3. Bagian –bagian Jazirah Arab.
Jazirah arab terbagi atas delapan bagian, dan tiap-tiap bagian memepunyai tabiat masing-masing, Hijaz ; yaman; hadhramaut; muhrah; oman; al-hasa; najd; dan ahqaf. Pada zaman dahulu jazirah arab tersebut terbagi menjadi enam bagian yakni hijaz; yaman; najd; tilhamah; ihsa; dan yamamah (arudh).

4. Penghasilan Jazirah Arab.
Jariah Arab itu dalam msing-masing bagian, sebagian yang tersebut itu, berbsda-beda hasil buminya. Misalnya daerah Hijaz, tepi-tepunya atau desa-desanya, menghasilkan hasil bumi berupa buah-buahan, seperti korma, anggur dan lain sebagainya. Oman dapat menghasilkan tempaga: Hadhramaut dapat menghasilhan kayu-kayuan yang berbau harum, yang telah dikenal oleh kita bangsa indonesia dengan kayu gaharu dan kemenyan; al-Hasa menghasilkan permata-permata yang berharga; di Yaman juga boleh dikatakan lebih banyak hasil buminya dari pada daerah yang lain, karena daerah ini selain menghasilkan buah-buahan juga menghasilkan permata-permata yang baik-baik, merjan-merjan yang indah-indah dan lain sebagainya.
Adapun binatang-binatang ternak yang sangat berharga si seluruh Jazirah Arab ialah unta, karena binatang itu banyak sekali gunanya dari pada binatang-binatang yang lain. Pertana adalah untuk kendaran. Kedua untuk keperluan pencaharian sehari-hari bagi penduduk didaerah arab seluhnya. Di daerah Najd ada pula jenis binatang yang sangat berharga di seluruh dunia, karena disukai oleh segenap bangsa. Binatang itu adalah kuda. Dan kuda Najd sangat termashur.
Seorang yang pernah nyelidiki daerah arab dengan sebenarnya ada yang menerangkan; Keheranan orang atas adanya air dan tanam-tanaman di Jazirah arab, yang selama ini hanya disangka sebagai daerah gundul dan padang pasir belaka, akan hilang lenyap bilamana orang suka meyelidiki keadaan daerah itu dari segi patografinya.
Jazirah arab sesungguhnya tidak terdiri dari gurun sahara yang luas saja, tetapi disana terdapat tanah-tanah yang subur, yang telah ditanami semenjak ratusasn tahun. Di sana banyak terdapat kota dan desa yang dapat dikatakan ramai demikian juga penduduknya. Adapun tanah-tanah yang subur itu terutama terdapat dibagian pantai. Seperti Yaman, Hadhramaut dan Alsa, negeri-negeri yang terletak dipantai selatan jazirah arab. Demikian juga bagian tengahnya, wilayah negeri Najd, itu wilayah yang dikenal oleh kudanya, kuda arab yang termasur ke mana-mana, dan wilayah Yamamah. Kedua wilayah ini banyak menghasilkan gandum; sehungga konan kabarnya hasil kandum dari negeri itu dapat mencukupi hajat penduduk Jazurah arab seluhnya. Apa lagi kalau tanah itu dipelihara dan diolah baik-baik. Dalam abat yang ke-6 dan ke-7 hasil gandum dari kedua wilayah itu, konon tidak kurang dari hasil yang dapat dikeluarkan dari daerah pertanian di seluruh benua Eropa pada masa itu.
Selanjutnya diterangkan pula oleh para penyelidik itu tentang keadaan di daerah Hikaz. Lukisan tentang keadaan wilayah hijaz itu sangat menarik hati lebih banyak daripada tempat-tempat yang lain; karena di sanalah terdapat kota-kota arab yang penting-penting, diantaranya kota Yatsrib, yang kemudian bernama kota Madinah. Di sana terdapat bukti-bukti pasir, di antaranya banyak yang baik untuk ditanami. Di daerah-daerah yang subur ini banyak terdapat perkampungan kabilah-kabilah orang arabyang dikelilingi oleh kebun-kebun mereka. Disana terdapat pula bukti-bukti batu yang seolah-olah merupakan benteng melindungi penduduknya dari serangan musuh. Dilereng-lereng bukit itu tumbuh rumput-rumput dan belukar-belukar kecil untuk makanan binatang-binatang ternak mereka, unta, kambing dan sementara di kaki-kaki bukit itu terdapat mata air. Disebelah barat dari barisan bukit itu terdapat kota Thaif, yaitu sebuah kota yang aman masyhur karena subur tanahnya dan karena buah-buahannya yang terkenal itu.

5. Jenis Manusia dan Pencampurannya
Jenis atau macam manusia di dunia ini banyak, tetapi yang menjadi pokoknya hanya tiga jenis; manusia berkulit putih; manusia berkulit hitam dan manusia berkulit kunung. Penduduk yang berkulit putih berasal dari Persia, tersebar di india, lalu sampai kedaerah asia sebelah barat,dan kemudian memenuhi Eropa; yang berkulit hitam berasal Afrika dan Austaralia; dan yang berkulit kuning berasal dari Tiongkok, tersebar sampai ke Asia sebelah utara dan ke Semenanjung Malaya. Jenis atau warna kulit manusia yang tiga itu, asal mulanya dari putra “Nuh” (Nabi Nuh) yang tiga, yang namanya ialah; Sam, Yaflts dan Ham, yang masing-masing bercerai, karena tidak dapat berkumpul lagi di negeri Babil.
Adapun pencampuran manusia itu adalah dari tabiat yang asli. Yakni; Manusia itu dari asal tabiatnya suka bercampur gaul, lalu tumbuhlah manusia-manusia yang bermacam-macam kilitnya. Ada yang berkulit antara hitam dan putih, ada yang berkulit antara hitam dan kuning, ada yang berkulit antara putih dan kuning, dan dan demikianlah seterusnya.
Oleh sebab itu, diantara ahli tarikh ada yang menyatakan, bahwa bangsa indian yang berkulit merah utu berasal dari campuran antara kulit hitam dan kuning; dan bangsa arab berasal dari pencampuran antara kulit putih dan hitam. Sebab itu, bangsa arab itu dapatlah dikatakan berkulit hitam manis.
Adapun asal-usul yang menurunkan bangsa arab itu menurut keterangan para ahli ilmu bangsa-bangsa, dapat disebutkan dengan singkat demikian; Bangsa arab adalah termasuk golongan bangsa Samit, yakni berasal dari keturunan “Sam bin Nuh” tersebut. Segenap para ahli riwayat hampir sepakat, bahwa tempat kelahiran keturunan sam yang pertama sekaliu ialah lembah sungai Euphraat atau dataran yang terletak antara Sungai Tigris (Dajlah) dan sungai Euphraat (Furrat). Setelah keturunan itu berkembang biak sehingga tempat kediaman mereka yang pertama itu tidak mencukupi lagi, maka sebagian terpaksa berpisah dan pergi mengembara mencari tempat kediaman baru. Dari mereka itu, konon , terlahirkan bangsa Babilon dan Asam di Syam Ibrl di Palestina, Phunisia di pantai Syam yang menghadapi Lebanon, Habsyi di Abesstina dan bangsa arab dikepulauan yang dinamakan menurut mereka, yaitu Jazirah Arab.
Dan sebagai telah diuraikan di atas tadi bahwa bangsa arab itu suatu bangsa yang berasal dari campuran kulit hitam dan putih, maka di sini baiklah diuraikan keadaan bangsa arab yang ada di Jazirah arab, pada masa sebelum Nabi Muhammad dilahirkan, atau masa sebelum datangnya agama Islam.
Diatas telah kami uraikan, bahwa daerah arab itu dipenuhi gunung-gunung atau bukti-bukti batu yang besar-besar, tidak ada sungai yang mengalir dan…, udaranya sangat panas; dan karenanya penduduk daerah arab pada umumnya tidak tetap tempat tinggalnya masing-masing. Mereka sangat suka berpidah-pindah ke tempat mana saja yang dapat dipergunakan untuk keperluan hidupnya sehari-hari dan binatang-binatang ternaknya masing-masing. Sebentar bertempat di sini, sebentar bertempat disana, dan sebentar lagi di tempat yang lain pula. Demikianlah selanjutnya, sehinga mereka itu dapat dikatakan kaum pengembara (mormal). Memang menurut keterangan para ahli tarikh, bangsa arabitu dinamakan dengan bangsa.”Arab” karena kata-kata “Arab” itu sama artinya dengan kata-kata “Arab”, artinya rahlah atau kembara. Jadi bansa Arab dinamakan dengan arab itu, karena mereka bangsa pengembara.



6. Asal Usul bangsa Arab
Sebagaimana yang telah ditetapkan oleh segenap para ulam ahli tarikh bangsa arab itu terbagi atas tiga bangsa, yaitu; bangsa al-‘Arabaa’; bangsa al-‘Aaribah; dan bangsa al-Musta’rabah.
Keterangan mengenai bangsa-bangsa tersebut itu dengan singkat sebagai berikut;
Bangsa Arab al-Arabasa itu disebutka juga Arab al-Baa-idah. Mereka itulah bansa arab yang mula-mula sekali atau yang asli; mereka itu keturunan dari iram bin Sam bin Nuh, yang banyaknya ada sembilan bangsa; Aad, Tsamud, Amim, Amil, Thasam, Jadis, Imliq, Jurhum Ula, dan Wabaar.
Bansa arab yang tersebut itu adalah umat yang tua, sesudah kaum Nabi Nuh, dan mereka itu tinggal di negeri Babilon. Mereka itu menurut riwayat adalah suatu umat yang paling kuat dan sentausa pada masa itu, dan mempunyai berkas-berkas yang tidak sedikit di muka bumi ini. Akan tetapi masa umat itu telah lewat, maka riwayat mereka tidak dapat diuraikan tidak jelas. Dari babilon mereka pindah keJazirah Arab, sudah mereka didesak oleh keturunan Haam. Kemudian setiap golongan itu, setelah diam di Jazirah arah, mendirikan beberapa kerajaan dan benteng-benteng di segenap Jarirah arab sampai pada masa mereka dikalahkan oleh bangsa arab keturunan dari Ya’rib bin Qahthan. Keturunan Ya’rib ini tempat tinggalnya di daerah arab yang berpusat di negara Yamamah.
Dari golongan yang tersebut tadi itu, riwayatnya yang dapat diketahui dengan secara singkat ialah bangsa arab yang dari ‘Aad dan Tsamud. Karena kedua bangsa itu dalam kitab suci al-Quran disebutkan, sekalipun dengan singkat. Adapula yang tujuh golongan lagi, tidaklahdisebutkan/diceritakan sedikit juga.
Menurut riwayat dari mereka (Arab al-‘Arabaa’) itulah Nabi Ismail putra Nabi Ibrahim dapat belajar bahas Arab. Dengan mereka disebutkan dengan nama Arab al-Baa-idah, karena mereka itu telah binasa. Yakni bangsa Arab yang telah hapus dari muka bumi ini dan tidak didapati lagi, kecuali hanya bekas-bekasnya saja, seperti golongan bangsa ‘Aad dan Tsamud. Sementara itu oleh sebagian ahli tarikh meriwayatkan, bahwa kabilah Aad berdiam di daerah Ahqaf, kabilah Tsamud berdiam di daerah Hijr dan Wadil Qura.
Bangsa arab al’Aaribah itu disebutkan pula arab al-Muta’aaribah. Mereka adalah bangsa arab yang kedua, keturunan dari Jurhum bin Qahthan. Putra Aabir atau Albar. Menurut pendapat seorang ahli tarikh. Aabir atau Albar adalah nama Nabi Hud. Mereka berdiam di daerah Hijaz; dan terkenal pula dengan sebutan Arab al-Yamaniyah, karena tumpah darah mereka itu adalah daerah Yaman
Bangsa Arab al-Mutu’aaribah itu keturunan dari saba’. Dan Saba itu nama yang sesungguhnya Abdu Ayamsin bin Yasyjub bin Ya’rib bin Qahthan. Sebabnya ia namakan Saba’ itu, karena keturunan mereka itu kerapkali berpegang dan memperoleh kemenangan serta rampasan dari musuhnya; oleh sebab itu terkenallah mereka itu dengan nama Saba’ atau bangsa Saba’iyah. Saba’ mempunyai beberapa orang anak lelaki yang di antaranya bernama Himyar dan Kuhlan. Pada masa itu semua kabilah di daerah Yaman seluruhnya ada diwilayah perintah kerajaan Tababi’ah; sedang Tababi’ah itu anak lelaki dan Saba’ juga. Mereka itulah yang dapat menjauhkan beberapa kota, kemudian dapat mendirikan beberapa kerajaan di seluruh Jazirah arab. Mereka itulah yang menjatuhkan (menaklukkan) kerajaan bangsa arab al-Arabaa’ (bangsa arab yang asli) yang kami sebutkan di atas tadi.
Setelah kaum Aad dapat dikalahkan, lalu Kerajaan Yaman dipegang oleh Ya’rib bin Qahthan; dan setelah kaum Amaliqah (saudara kaum Aad) yang memegang kekuasaan diderah Hijaz dapat dijatuhkannya pula, maka kekuasaan di daerah Hijaz diserahkanya kepada saudaranya yang bernama Jurhum bin Qahthan, negri Syihr diserahkan kepada Aad bin Qahthan, dan negri Oman diserahkan kepada Oman bin Qahkhan. Demikian selanjutnya sehingga sampai kepada masa daerah Yaman dihanyutkan oleh air bah, dan kemudian kerajaan mereka itu pecah menjadi tiga kerajaan. Peristiwa ini terjadi pada tahun 120 sebelum masehi.
Bangsa arab al-Musta’rabah itu ialah bangsa arab yang datang atau orang yang dijadikan/ditetapkan sebagai bangsa arab. Mereka itu yang kemudian terkenal dengan sebutan bangsa Arab Ismailiyah, yang menurunkan Adnan; dan Adnan itula yang menurunkan Nabi Muhammad SAW.
Adapula asal mula keturunan mereka itu ialah dari Nabi Ismail putra Nabi Ibrahim, dan beliau (Ibrahim) itu sebagaimana oleh ahli sejarah telah diketahui bukan asal dari bangsa arab, tetapi dari negeri Kan’an pindah ke negeri Mekkah, pusat daerah Hijaz.
Nabi Ibrahim, berpindah ke mekkah, adalah bersama-sama istrinya serta putra lelakinya, Ismail namanya. Setelah mereka tetap tinggal di Mekkah, sehingga bertahun-tahun lamanya. Setelah Is,ail dewasa, di kawinkan dengan seorangputri anak Mudhadh yang namanya Halah binti Harits bin Amr al-Jurhumly. Mudhadh itu adalah kepada kabilah dari keturunan Jurhum, padahal Jurhum itu keturunan dari bangsa arab al-‘Aribah yang tersebut di atas.

7. Penghidupan Bangsa Arab
Pada masa ini, bangsa arab yang diam di Jazirah, terdiri dari dua golongan. Yakni; golongan penduduk kota dan golongan penduduk desa akan tetapi penduduk yang terbesar jumlahnya adalah golongan yang di desa-desa atau yang ada di padang pasi, dekat gunung-gunung atau dilereng-lereng bukit. Golongan yang besar itulah yang dinamakan Arab Badwi. Bangsa arab Badwa itulah yang memelihara binatang-binatang ternak , terutama onta. Unta itu dipelihara baik-baik oleh mereka, karena dapat digunakan untuk keperluan mengembara atau buat kendaraan padang pasir, yang luas dan lebar serta panasitu, untuk mencari penghidupan di mana ada mata pencaharian. Diantara mereka itu yangterbesar pencahariannya ialah bangsa arab Hijaz dan Najd.
Oleh sebab itu menjadi tabiat manusia, apabila kehidupan mereka itu selalu kekurangan atau pencaharian mereka itu senantiasa tidak mencukupi hajtnya, maka acapkali mereka akan berselisih atau bertengkar dan/atau bermusuh-musuhan, yang akhirnya menimbulkan peperangan. Oleh sebab yang demikian itu, tidak aneh jika sebagian dari antara mereka itu mengerjakan perkerjaan yang berbahaya bagi ketentraman umum, seperti merampas, merampok, menyamun siapa saja, dan apa saja.
Adapun bangsa arab yang ada di kota-kota, kebanyakan berpencaharian dengan cara berniaga keluar nergerinya masing-masing. Tetapi karena sukarnya perjalanan, lebih-lebih tempo-tempo dalamperjalanan itudapatgangguan dari mereka yang tinggal di padang pasir dan ditepi-tepibukit, maka perniagaan atau perdagangan mereka itu tidak seberapa majunya., dan tidak dapat pula dipergunakan untuk mencukupi keperluan hidup mereka.
Demikian keadaan penghidupan bangsa arab pada masa itu sampai beratus-ratus tahun lamanya. Dan pada masa selanjutnya, tidaklah sebagai mana yang diuraikan tadi. Jelasnya, udara di daerah arab sekalipun panas, tetapi baik buat kesehatan badan penduduk. Para penduduk umumnya kuat-kuat dan sehat-sehat sepadan dengan keadaan alamnya. Di sana hujan sangat sedikit sekali. Apabila air hujan yang sedikit itu terlambat pula datangnya, maka penduduknya mendapat kesusahan air. Dari sebab itu jarang sekali yang tinggal tetap pada suatu tempat. Mereka senantiasa berpindah-pindah mencari hujan, telaga dan mata air.
Keadaan alam dan iklim Jazirah arab yang sedemikian tadi menimbulkan sifat-sifat yang bai bagi penduduknya, seperti rajin, giat, gusit, ringan kaki dan mudah bergerak, terrutama penduduk dari golongan Badwi. Hidup mereka ini tidak tergantung kepada hasil pertanian. Apabila bagi mereka yang berdiam di tempat yang airnya tidak mencukupi untuk keperluan mereka. Penghidupan golongan ini yang teramat penting ialah bertenak kambing dan unta. Bulunya mereka tenun untuk pakain dan tenda kemah mereka, dagingnya mereka makan dan air susunya mereka minum.
Inilah sekedar riwayat penghidupan bangsa arab di Jazirah arab pada masa itu.

8. Keagamaan Bangsa Arab
Kalau kita kembali membuka lembaran kitab-kitab tarikh, kita akan mengetahui bahwa bagsa arab di sekitar Jazirah arab pada masa dahulu sebelum Nabi Muhammad diutus, sudah mengerti akan keesaan Allah, sudah mengenal akan Tuhan Allah. Dan lebih tegas, mereka itu sudah mengikut agama yang menuhankan tuhan Allah. Karena mereka pada umumnya sejak beberapa ratus tahun yang lampu, sebelum Nabi Muhammad diutus, sudah kerapkali kedatangan dakwah dari para nabi utusan Allah, yang menyampaikan seruan kepada mereka supaya menyembah (beribadah) kepada tuhan yang maha esa semata-mata, jangan sampai mempersekutukan sesuatu dengan-nya.
Sepanjang riwayat yang hingga kini masih dapat diketahui, dan sebagiannya telah diriwayatkan juga dalam al-Quran, dari antara nabi-nabi utusan allah yang datang dan berdawah kepada bangsa arab di Jaziah arab, ialah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Pada masa sebelum kedua beliau ini sampai di daerah arab (mekkah-Hijaz), di antara negeri Yaman dan negri Oman, yang nama negrinya pada masa itu “AHQAF”, telah ada seorang utusan Allah yang datang kepada bangsa arab yang diam sana, bangsa arab dari kabilah kaum Aad.
a. Menyembah malaikat
Sebagai di antara mereka ada yang menyembah dan menuhankan malaikat. Mereka menganggap, bahwa para malaikat itu sebagai wakil tuhan, untuk memberikan sesuatu yang diminta atau dihajtkan oleh manusia, dan untuk mencabut kembali pemberian itu. Oleh sebab itu, mereka dalam menyembah kepada tuhan menyembah jugakepada malaikat. Bahkan ada juga di antara mereka yang menuhankan malaikat, dan menganggap bahwa para malaikat itu anak-anak perempuan (putri-putri) Allah.
b. Menyembah jin, Ruh dan Hantu
Selanjutnya diantara mereka ada yang memendang, bahwa jin-jin, ruh para leluhur yang telah meninggal dunia itu mempunyai hubungan langsung atau hubungan keturunan dengan para malaikat, dan demikian dengan sendirinya mereka mempunyai hubungan keturunan juga kepada tuhan, sebab itu mereka lalu menuhankan dan menyembah jin-jin, ruh-ruh dan hantu-hantu.
Berhubungan dengan itu, di antara mereka ada yang menghormat atau memuliakan beberapa tempat yang mereka pandang tempat jin. Di antaranya ada satu tempat jin yang terkenal bernama “Darahim”. Mereka selalu mengadakan kurban, menyembelih binatang di tempat itu, agar mereka terhindar dari bencana yang didatangkan olehnya.
c. Menyembah Binatang-binatang
Sebagian di antara bangsa arab di daerah arab ada yang menyembah binatang-binatang. Yang dimaksud dengan binatang-binatang ialah matahari, bulan dan bintang-bintang yang germelapan cahayanya, yang bertabutaran dan beribu-ribu banyaknya itu. Mereka menyembah binatang-binatang tadi lantaran memandang dan menganggap, bahwa binatang-binatang itu diberi kekuasaan penuh oleh Tuhan untuk mengatur alam yang luas ini. Sebab itu sudah sepatutnya bintang-bintang itu dihormati, dimuliakan dan disembah, karena bintang-bintang itu pun menyembah juga kepada Tuhan,
d. Menyambah Berhala
Sebagian dari bangsa arab di daerah arab ketika itu ada yang menyembah behala-berhala arca-arca yang dibuat dari logam-logam atau dibuat dari kayu dan batu.
Sepanjang riwayat, sebab-sebabnya di antara mereka samapai meyembah behala atau arca, kebanyakanya mereka terlaluamatmemuliakan Masjidil-Haram dan Ka’bah. Tiap-tiap kali mereka ziarah kedaerah suci Mekkah untuk mengerjakan ibadah haji menurut pimpinan (syariat) Nabi Ibrahim, mereka kembali dengan membawa batu-batu yang ada disana ke negeri mereka masing-masing. Kemudian batu-batu yang dibawanya itu dimana saja mereka berhenti lalu ditaruhnya di tempatyang istimewa, lalu batu-batu itu dikelilingi oleh mereka sebagaimana biasa mereka tawaf mengelilingi Ka’bah. Mereka mengerjakan demikian itu dengan tujuan hendak mengambil berkah, lantaran sangat cinta dan amat menghormati mereka, padahal mereka baru saja kembali dari Tanah Suci., dari Ka’bah, dan baru habis mengerjakan haji dan umrah menurut agama Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.
Amr bin Lubbayi, seorang dari Banu Khuza’ah yang telah dapat merebut kekuasaan atas ka’bah dan kota Mekkah dari tangan Jurhum, ia terpengaruh oleh penduduknya yang menyembah berhala. Kemudian ia tertarik untuk ikut-ikutan dan akhirnya ia mengikutinya, oleh sebaba itu ketika ia pulang dari sana dibawanya satu berhala besar yang namanya “Hubal” . Sesampainya di Mekkah berhala itu ditaruhnya disisi ka’bah, kemudian dipujanya dan disembahnya.
e. Agama Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani)
Para ulama ahli tarikh ada menceritakan, bahwa pada masa itu, agama kaum Yahudi dan agama kaum Nasrani berkembang dan tersiar di seluruh Jazirah arab. Adapun sebabnya agama Yahudi berkembang di daerah arab, karena pada masa itukaum Yahudi yang ada di negeri Asyur diusir oleh kerajaan Romawi. Sekalipun mereka itu sedang dalam pengusiran, tetapi mereka rajin dan giat menyiarkan agamanya. Banyak pula diantara mereka yang lari ke daerah Yaman dan daerah Hijaz. Yang ada didaerah Hijaz, kebanyakan lalu berdiam di kota Yatsrib (Madinah). Dan sebabnya agama Nasrani berkembang di Jazurah arab, karena pada masa itu agama Nasrani dapat bantuan yang basar dari kerajaan Romawi dan Kerajaan Habsyi. Oleh karena itu, walaupun sedikit demi sedikit, berkembang juga agama Nasrani di Jazirah Arab.
Dan oleh sebab pemeluk kedua agama itu pada itu sudah selalu berselisih dan bertengkar dari mulanya, maka di Jazirah arab mereka berebut-rebut pengaruh dan keunggulan dalam mengembangkan agamanya masing-masing, sehingga pernah terjadi juga peperangan agama antara keduanya.
Adapun berhala mereka yang paling besar, ialah Hubal, dibawahnya Mnat, kemudian Latta, kemudian Uzza. Inilah beberapa nama dari berhala-berhala mereka yang masyhur dan amat dimuliakan dan banyak lagi lain-lainya, seperti Asaf, Naailah, Wudd, Jughuts, Suwa’, Ja’auq, Nasr, dan Mnaf.
Sekianlah riwayat singkat keagamaan bangsa arab pada masa itu. Riwayat yang sesingkat itu menujnjukan bahwa bangsa arab pada masa itu umumnya sudah tidak mengikuti pimpinan syariat Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.



DAFTAR PUSTAKA

- Chalil, K.H. Moenawar. 1993. Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad SAW (Buku Pertama). Jakarta: PT. Bulan Bintang.
- Jam i’ush Shahih, Oleh Imam al-Bukhari.
- Kitab Bulughul Arab, karangan Muhammad Syakry al-Alusy.
- Kitab Mawasi ul-Adab, karangan Ja’far al-Baity.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar