Minggu, 17 Maret 2013

Bagaimana Cara Bermain Saham?

 
Masyarakat saat ini sudah terbilang makin cerdas dalam berinvestasi. Baik dalam jangka panjang maupun untuk jangka pendek, demi menghidupi mereka di masa tua kelak. Ada yang nyaman berinvestasi di emas, properti, bahkan saham.

Bagi para pemula yang ingin berinvestasi dengan bermain saham, pastinya belum tahu langkah apa yang harus diambil untuk memulai bermain saham. Bagaimana cara bermain saham yang aman. Saham merupakan satuan nilai atau pembukuan dalam berbagai instrumen finansial yang mengacu pada bagian kepemilikan sebuah perusahaan.

Dengan menerbitkan saham, memungkinkan perusahaan-perusahaan yang membutuhkan pendanaan jangka panjang untuk 'menjual' kepentingan dalam bisnis, saham (efek ekuitas), dengan imbalan uang tunai. Ini adalah metode utama untuk meningkatkan modal bisnis selain menerbitkan obligasi. Saham dijual melalui pasar primer (primary market) atau pasar sekunder (secondary market).

Menurut Marketing Director Ciptadana Asset Management Paula Rianty Komarudin, ketika seseorang akan bermain saham, maka harus mempunyai tiga hal. Pertama dana yang cukup, waktu yang cukup, serta pengetahuan yang cukup mengenai saham.

"Dana yang cukup karena membeli satu lot saham enggak murah. Waktu yang cukup karena kita harus ngawasin dan menganalisa macam-macam saham. Sementara pengetahuan yang cukup maksudnya, biar kita enggak 'nyangkut' waktu main saham, kita harus paham saham-saham apa yang punya potensi untuk terus naik," tuturnya kepada Okezone.

Sebagai gambaran, dilansir dari Wikipedia, ada beberapa tipe dari saham, termasuk saham biasa (common stock) dan saham preferen (preferred stock). Saham preferen biasanya disebut sebagai saham campuran karena memiliki karakteristik hampir sama dengan saham biasa. Biasanya saham biasa hanya memiliki satu jenis tapi dalam beberapa kasus terdapat lebih dari satu, tergantung dari kebutuhan perusahaan.

Kemudian, saham biasa memiliki beberapa jenis, seperti kelas A, kelas B, kelas C, dan lainnya. Masing-masing kelas dengan keuntungan dan kerugiannya sendiri-sendiri dan simbol huruf tidak memiliki arti apa-apa.

Membeli Saham

Selanjutnya, untuk bisa menjadi investor di lantai bursa, seseorang harus menjadi nasabah di sebuah perusahaan sekuritas. Kemudian mereka akan diberi formulir nasabah. Isi data dengan benar dan juga serahkan fotokopi KTP yang berlaku. Transfer sejumlah dana sebagai deposit awal ke rekening broker yang telah ditentukan (Masing-masing broker menentukan deposit berbeda-beda).

Bila masih ragu, bisa menanyakan kepada broker yang ditunjuk perusahaan sekuritas mengenai saham apa yang cocok dengan kebutuhan. Besaran nilai investasi tergantung dari harga saham yang dipilih. Kemudian kirimlah dana sejumlah nilai investasi saham, ke nomor rekening perusahaan sekuritas.

Catat nomor call center perusahaan sekuritas, ini gunanyajika sewaktu-waktu ingin menjual saham sesuai dengan harga yang ditentukan, maka bisa segera ditelepon untuk melakukan aksi jual. Setelah itu, perusahaan sekuritas akan menransfer uang Anda ke nomor rekening, sesuai bank dan nomor rekening yang dicantumkan saat mengisi formulir.

Namun demikian, Paula meyarankan untuk investasi masuklah ke reksa dana. "Karena memang ada orang-orang yang kerjaannya mantau portofolio saham-saham. Dimulai saja dari beli reksa dana setiap tanggal 20 sebesar Rp100 ribu tapi rutin dan kontinyu," jelasnya. Hm, berminat? (ade)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar