Makroekonomi
|
DASAR-DASAR
MAKROEKONOMI
|
Tugas Akhir (Paper) Mata Kuliah Makroekonomi
|
MUHAMMAD BAGASKARA PRATAMA S.1115.171
4/21/2013
|
PEMBUKAAN
Alhamdulillah,
Alhamdulillahi rabbil’alamin, alhamdulillahilladzi an’ama ni’matahu ‘alaina,
ni’matan allati lan nudzkar aynuhasibha Abadan. Hamdan wa Sukran Lillahilladzi
jaaza lii lian aktuba hadzihil kitaabah alladzi tanfa’una insyaallah.
Segala
puji dan syukur selalu kita panjatkan pada Tuhan semesta alam, Allah subhanahu
wata’ala yang telah memberikan ni’matnya pada kita yang tak terhingga jumlahnya.
Salawat serta salam selalu kita curahkan pada baginda rasul kita Muhammad
shallallahu ‘alaihi wasallam yang telah membawa umatnya keluar dari zaman
kejahiliyahan pada zaman yang terang benderang.
Paper
ini merupakan tugas akhir dari matakuliah Makroekonomi di semester keempat
mahasiswa jurusan Business Management STEI TAZKIA. Adapun alasan saya mengambil tema Dasar-dasar Makroekonomi
adalah untuk memantapkan pemahaman makroekonomi saya selama satu semester ini.
Karna dengan menulis ulang materi yang telah saya dapatkan maka insyaallah saya
dapat mengembangkan lagi pemahama saya tentang mata kuliah ini.
Makalah
ini direferensikan pada beberapa buku dan situs-situs internet yang tentunya telah
saya cantumkan pada daftar pustaka, dibagian akhir pada makalah ini, agar
tentunya bisa dicek lagi isi dari makalah ini. Adapun jika anda menemukan
hal-hal yang yang anda pikir salah dalam makalah saya, maka anda dapat
mengirimkan kritik atau saran anda ke e-mail saya di muhammadbagaskarapratama@gmail.com .
Kritik
dan saran anda akan sangat berarti bagi saya dalam pembangunan diri saya
sebagai calon ekonom rabbani dimasa depan, sebagai ilmu yang sangat berguna
untuk saya yang akan mengemban tugas-tugas saya dimasa depan.
Hormat
Saya, Bogor,
21 April 2013
Muhammad
Bagaskara Pratama.
BAB I .
KONSEP-KONSEP DASAR
MAKRO EKONOMI
1.
Masalah
– Masalah Dasar Organisasi Makro Ekonomi
Banyak alasan yang
membuat teori makroekonomi menjadi subyek penting karena ada beberapa
permasalahan :
a.
Makroekonomi merupakan pusat keberhasilan/kegagalan suatu bangsa.
b.
Makro ekonomi menjadi topik utama karena suatu negara bisa menanggung akibat
besar pada prestasi ekonomin yang dihasilkan dari berbagai kebijakan
ekonominya.
2.
Pengertian
Makro Ekonomi
Makro ekonomi adalah suatu studi
yang mempelajari perekonomian sebagai suatu kesatuan atau suatu studi tentang
prilaku perekonomian secara keseluruhan. Dalam makro ekonomi juga merinci tentang
analisis mengenai pengeluaran agregat kepada 4 komponen yaitu :
1. Pengeluaran rumah tangga ( komsumsi rumah
tangga )
2. Pengeluaran pemerintah
3. Pengeluaran perusahaan ( investasi )
4. Ekspor dan impor
Peran Pemerintah
dalam makro Ekonomi
Ada tiga kebijakan pemerintah untuk
mempengaruhi makroekonomi :
1. Kebijakan fiskal
2. Kebijakan Moneter
3. Pertumbuhan Ekonomi atau kebijakan sisi
penawaran
1.
Kebijakan
Fiskal
Yaitu
kebijakan ekonomi yang digunakan pemerintah untuk mengolah/mengarahkan
perekonomian ke kondisi yang lebih baik atau diinginkan dengan cara
mengubah-ubah penerimaan dan pengeluaran penerintah.
a. Pajak
Pajak
adalah iuran wajib kepada pemerintah yang bersifat wajib, memaksa dan legal
sehingga pemerintah mempunyai kekuatan hukum atau menindak wajib pajak yang
penting memenuhi kewajiban.
b.
Klasifikasi
pajak:
1. Pajak Objektif
2. Pajak Subjektif
3. Pajak langsung
4. Pajak tidak langsung
Disamping pajak ada
juga Politik Anggaran yang berhubungan dengan pajak tersebut.
Politik anggaran dibagi tiga :
1. Anggaran Defisit adalah anggaran yang
direncanakan untuk defisit
2.
Anggaran Surplus adalah anggaran
pemerintah lebih besar dari pengeluaran
3. Anggaran berimbang adalah anggaran yang
apabila pengeluaran sama dengan penerimaan
2.
Kebijakan
Moneter
Kebijakan
Moneter adalah upaya mengendalikan atau mengarahkan perekonomian makro ke kondisi yang diinginkan dengan mengatur jumlah
uang yang beredar.
Ada 4 istruman
kebijakan Moneter
1.
Operasi pasar terbuka
2.
Politik Diskonto
3.
Rasio cadangan Wajib
4.
Imbauan Moral
3.
Kebijakan
sisi penawaran
Kebijakan
sisi penawaran atau supply slide police yaitu analisa efek dari kebijaksanaan
pemerintah terhadap output (potensial) di dalam perekonomian. Ide besarnya
adalah hubungan antara kebijaksanaan dengan jumlah output (supply). Ide ini
sangat berbeda dengan ekonomi Keynes, yang lebih menitikberatkan pada sisi
permintaan. Pengertian output menurut mereka adalah kapasitas output bukan
output riil sebab kita ingin membedakan antara efek terhadap permintaan dan
penawaran dari kebijaksanaan pemerintah (moneter atau fiscal).
Banyak
kebijaksanaan pemerintah misalnya penurunan pajak atau ekspansi moneter akan
menaikkan output. Tetapi kenaikan output ini dikarenakan kenaikan permintaan
bukan penawaran. Kebijaksanaan tersebut akan menggeser kurva permintaan agregat
ke kanan atas sehingga output naik (apabila belum dalam keadaaan full-employment).
Kenaikan output ini bukan efek penawaran, tetapi sebagai akibat ekspansi
permintaan (demand management). Ekonomi sisi penawaran lebih menekankan efek
kebijaksanaan terhadap kurva penawaran agregat jangka panjang.
Tiga Keprihatian
utama makro Ekonomi
1).
Inflasi
2).
Pertumbuhan Output
3).
Pengangguran
Konsep dan Tujuan
Makro Ekonomi
Tujuan dari
Makroekonomi adalah :
1.
Output tinggi lalu pertumbuhan cepat
2.
Kesempatan kerja yang tinggi pengangguran terpaksa yang rendah
3.
Stabilitas harga dalam pasar bebas
4.
Perdagangan luar
Konsep Pemerintah
dan Penawaran Agregat
a). Penawaran
agregat
Adalah jumlah total barang dan jasa yang hendak di produksi
dan dijual oleh kalangan usaha atau suatu negara selama periode tertentu.
Penawaran agregat tergantung pada tingkat harga, kapasitas produksi
perekonomian yang bersangkutan dan tingkat biaya.
b). Permintaan
Agregat
Merupakan jumlah
seluruh sektor berbeda yang ada dalam perekonomian yang bersedia berbelanja
selama periode tertentu.
c). Kurva Penawaran
dan Permintaan Agregat
Kurva penawaran dan permintaan
agregat digunakan untuk membantu analisis keseimbangan makroekonomi. Dengan
menggunakan penawaran dan permintaan agregat, kita bisa mengetahui bagaimana
ekspentasi moneter meningkatnya output dan harga-harga.
d). Keseimbangan
Makro ekonomi
Keseimbangan makro ekonomi adalah
suatu kombinasi seluruh harga dan kuantitas dimana pihak penjuan dan pembeli
sama – sama tidak bersedia mengubah tingkat penjualan, pembelian maupun harganya.
BAB II
PENGUKURAN OUTPUT DAN
PENDAPATAN NASIONAL
1.
Konsep
Pendapatan Nasional
Pendapatan Nasional Bruto atau GNP
merupakan ukuran yang paling komperhensip dari total output barang dan jasa
suatu negara.
Produk Domestik Bruto atau GDP
adalah seluruh barang – barang dan jasa – jasa yang dihasilkan oleh suatu
negara dalam jangka waktu tertentu biasanya 1 tahun termasuk didalamnya ialah
barang – barang dan jasa – jasa yang dihasilkan oleh orang dan perusahaan
asing.
Produk Nasional Neto ialah nilai
pasar semua barang – barang dan jasa – jasa yang dihasilkan dalam jangka waktu
satu tahun (GNP) dikurangi penyusutan – penyusutan untuk penggunaan barang
modal. Jadi NNP = GNP – penyusutan (deprecitation).
Pendapatan Perseorangan atau
Personal Income (PI), ialah semua jenis pendapatan baik yang diperolah karena
berfungsi sebagai faktor produksi maupun tanpa memberikan suatu kegiatan apapun
yang diterima oleh penduduk suatu negara.
Pendapatan Disposibel atau
Pendapatan Bersih adalah total pendapatan perseorangan yang siap dibelanjakan
DI = PI – Pajak Langsung.
2.
Pendekatan
– Pendekatan dalam melihat GNP
Ada
dua pendekatan dalam melihat GNP yaitu :
1. Pendekatan Arus Barang
Setiap tahun masyarakat
mengkonsumsi barang akhir dan barang jasa akhir. Disini hanya dimasukan barang
– barang yang terutama dibeli dan
digunakan konsumen. Kita menggunakan penghasilan kita untuk membeli barang –
barang konsumsi.
2. Pendekatan Arus Penghasilan Atau Biaya
Produk nasional bruto
dirumuskan sebagai jumlah seluruh penghasilan faktor produksi (berupa gaji,
upah, bunga, sewa dan laba) yang merupakan biaya untuk menghasilkan barang dan
jasa akhir dalam masyarakat.
a.
Perhitungan Usaha GNP
Perhitungan pendapatan produk
nasional bruto dapat diperoleh dari laporan keuangan ( rugi/laba) perusahaan
b.
Masalah Perhitungan Ganda
Adalah seluruh nilai barang dan
jasa akhir. Produk akhir adalah produk yang diproduksi dan dijual untuk
konsumsi atau investasi. Dengan pengertian itu maka nilai barang antara atau
barang-barang yang digunakan untuk menghasilkan barang lain atau barang-barang
yang harus mengalami proses produksi lebih lanjut sebelum dimanfaatkan secara
langsung oleh konsuman tidak boleh dihitung.
c.
GNP Riil vs GNP Nominal : “Deflasi”
GNP Nomonal adalah hasil
perhitungan GNP berdasarkan harga pasar aktual atau pada tingkat harga yang
berlaku. GNP Riil adalah GNP pada tingkat harga konstan atau merupakan hasil
bagi antara GNP Nominal dengan indeks harga atau deflator GNP (GNP Riil = GNP
Nominal deflator GNP).
Jadi GNP Nominal menunjukan total
nilai dari barang – barang dan jasa yang dihasilkan dalam satu tahun tertentu,
diukur menurut harga yang berlaku setiap tahunnya. GNP Riil memperbaiki konsep
GNP Nominal dengan mengukur nilai output menurut harga konstan untuk satu tahun
dasar, sehingga membentuk nilai output berdasarkan harga konstan karena GNP deflator
sama dengan harga GNP maka
Q = GNP Riil = GNP
Nominal = PQ
Deflator GNP
BAB III
INVESTASI DAN
PEMBENTUKAN MODAL
1.
Investasi
Investasi adalah penambahan stok
modal di suatu negara seperti bangunan, peralatan produksi dan barang – barang
inventaris dalam waktu satu tahun. Investasi merupakan pengorbanan konsumsi
saat ini untuk memperbesar konsumsi di masa mendatang. Termasuk tindakan kita
untuk tidak membelanjakan uang yang ada. Akan tetapi menurut para pakar ekonomi
investasi merupakan produksi barang-barang modal tahan lama.
2.
Determinasi
DNP dengan faktor Pemerintah
Pemerintah pusat maupun pemerintah
daerah merupakan konsumen terbesar, oleh karena intu dalam menghitung GNP harus
mengikut sertakan nilai produk yang dikonsumsi atau diinvestasikan oleh seluruh
bangsa secara kolektif. Dengan demikian kita harus memasukan barang-barang
pribadi dan barang-barang yang berupa fasilitas umun.
Pengeluaran pembayaran transfer
hanya memasukan pembelanjaan pemerintah terhadap barang dan jasa dan tidak
memasukan pengeluaran terhadap pembayaran trasnfer.
Pembayaran transfer pemerintah
adalah pembayaran pemerintak kepada individu-individu yang tidak dipakai untuk
menghasilkan barang dan jasa sebagai penghasilannya. Pengeluaran pemerintah
berupa bantuan tunjangan kepada para pengenggur, uang pensiun, bantuan bagi
anak yatim piatu atau orang cacat termasuk pembayaran transfer.
3.
Kaitan
Investasi Dengan Tabungan
Salah satu kaitan penting dalam
perhitungan pendapatan nasional adalah kaitan antara tabungan dan investasi.
Untuk mengukur investasi dapat dilakukan dengan pendekatan arus barang dan
pendekatan arus penghasilan/biaya.
BAB IV
KONSUMSI DAN
INVESTASI
1.
Konsumsi
dan Tabungan
Konsumsi adalah komponen tunggal
terbesar dari GNP mencangkup 66% dari pengeluaran total. Komponen utama dari
konsumsi adalah perumahan, kendaraan bermotor, makanan dan pelayanan kesehatan.
Ada tiga komponen
utama konsumsi :
1.
Barang-barang tahan lama seperti mobil.
2.
Barang-barang tidak tahan lama seperti makanan
3.
Jasa-jasa seperti seperti pendidikan tinggi.
Tabungan, merupakan
bagian pendapatan yang tidak dikonsumsi. Jadi tabungan adalah pendapatan
dikurangi konsumsi.
2.
Fungsi
Konsumsi
Fungsi konsumsi menunjukan hubungan
hubungan antara tingkat pengeluaran konsumsi dengan tingkat pendapatan
disposibel perorangan.
Titik impas ( break even point )
terjadi bilamana tingkat pengeluaran tepat sama dengan pendapatan disposibel.
Faktor-faktor yang menentukan
konsumsi adalah :
a. Pendapatan disposibel
b. Pendapatan permanen adalah tingkat
pendapatan yang akan diterima rumah tangga
c. Kekayaan atau faktor lain, kekayaan
membuktikan bahwa kekayaan yang lebih tinggi mengakibatkan konsumsi lebih
tinggi.
3.
Fungsi
Tabungan
Fungsi tabungan menunjukan hubungan
antara tingkat tabungan dengan tingkat pendapatan.
a.
MPC
( marginal propensity to consume )
Adalah tambahan
jumlah pengeluaran konsumsi oleh masyarakat sejalan dengan peningkatan
pendapatan, atau tambahan konsumsi akibat naiknya pendapatan.
MPC = ^C
^ Yd
b.
MPS
( marginal propensity to save )
Adalah tambahan
pendapatan yang digunakan untuk tambahan tabungan atau tambahan menabung
sebagai akibat dari tambahan pendapatan.
MPS = ^S
^Yd
c.
APC
( Average propensity to consume )
Atau kecenderungan
mengkonsumsi rata-rata pada tingkat pendapatan nasional tertentu artinya
perbandingan antara besarnya suatu konsumsi pada suatu tingakat pendapatan
nasional dengan besarnya tingkat pendapatan nasional itu sendiri.
APC = Cn
Yn
d.
PTC
( Propensity to consume )
Adalah kecenderungan
untuk mengkonsumsi atau kecenderungan individu-individu untuk mengeluarkan
sebagian dari pendapatan mereka untuk tujuan konsumsi.
PTC = C
Y
e.
APS
( average propensity to save )
Atau kecenderungan
menabunga rata-rata. Pada waktu rumah tangga mengambil tabungan, maka nilai APS
negatif. Sebaliknya pada waktu pendapatan disposibelnya tidak dibelanjakan,
maka APS positif. Selain itu kenaikan pendapatan disposibel akan menaikan
konsumsi rumah tangga. Tetapi jika kenaikan konsumsi lebih kecil dari
pendapatan disposible, maka kelebihan disposibel itu akan ditabung.
APS = S
Yd
f.
PTS
( propensity to save )
Adalah kecenderungan
individu untuk mengeluarkan sebagian pendapatannya untuk tabungan.
PTS = S
Y
4.
Fungsi
Investasi
a.
Fungsi
Investasi
Adalah hubungan
antara investasi dengan faktor yang mempengaruhinya. Ada dua peran investasi
dalam makroekonomi :
- Investasi
merupakan komponen pengeluaran yang cukup besar dan tidak mudah habis, maka
perubahan besar dalam investasi akan sangat mempengaruhi pernintaan.
- Investasi mendorong terjadinya akumulasi
modal, penambahan stok bangunan gedung dan peralatan lainnya, akan meningkatkan
output potensial suatu bangsa dan merangsang pertumbuhan ekonomi untuk jangka
panjang.
b. Komponan investasi :
- Konstruksi baru
- Peralatan tahan
lama
- Perubahan
persediaan
c.Faktor penentu Investasi
- Hasil penjualan
- Biaya
- Ekspektasi
d.
Kurva
permintaan Investasi
Adalah hubungan
antara tingkat suku bunga dengan investasi. Untuk mempertimbangkan investasi,
perusahaan membandingkan pendapatan tahunan investasi dengan biaya modal
tahunan. Selisih antara biaya modal tahunan dengan pendapatan tahunan disebut
laba, bila nlaba positif investasi menguntungkan. Sebaliknya bila laba negatif,
investasi rugi.
e.
Pergeseran
kurva permintaan investasi
Investasi
dipengaruhi oleh unsur-unsur lain seperti :
-
GNP
-
Pajak
-
Ekspektasi
dan perkiraan masa depan
f.
MEC
( marginal effisiency of capital )
Adalah efisiensi
marjinal modal yaitu bila hasi produksi yang diharapkan memberikan pendapatan
yang lebih besar daripada harga untuk pembelian barang-barang modal dengan kata
lain bila investasi itu menciptakan rate of return over cost atau perbandingan
antara rate of return dengan biaya investasi.
g.
Kurva
MEC Agregatif
Adalah kurva yang
menunjukan jumlah stok kapital nasional yang diinginkan masyarakat pada tingkat
suku bunga. Ini berarti masyarakat menghendaki adanya pembentukan modal besar
Ko.Ki
h.
MEI
( marginal effisiency of investmet )
Adalah tambahan
investasi marginal. Kerva permintaan investasi agregatif mempunya bentuk yang
mirip dengan kurva MEC yaitu keduanya berbentuk ke kanan menurun tetapi kedua
kurva tersebut berbeda. Kalau investasi merupakan pengertian flow atau aliran,
tetapi kapital merupakan stok sekalipun tidak dapat dijumlahkan antara kurva
MEC dan MEI tetapi kedua kurva tersebut berhubungan.
i. Jenis – Jenis Investasi
- Investasi bruto
dan investasi neto
Investasi bruto
adalah tambahan barang – barang modal sebelum dikurangi penyusutan sedangkan
investasi neto adalah investasi bruto dikurangi penyusutan.
-
Investasi
Terpengaruh
Adalah investasi
yang dilakukan sebagai akibat dari naiknya pendapatan nasional, artinya apabila
pendapatan nasional meningkat akan memperbesar pendapatan masyarakat. Dengan
kata lain apabila pendapatan nasional meningkat, maka investasi akan barang-barang
modal akan meningkat.
BAB V
DASAR – DASAR
PENAWARAN DAN PERMINTAAN AGREGAT
1. Dasar Analisis Permintaan
Agregat
Permintaan agregat adalah kuantitas
output total atau agregat yang ingin dibeli pada tingkat harga tertentu, dimana
hal ini konstan AD merupakan pengeluaran pengeluaran yang diinginkan oleh
seluruh sektor produksi konsumsi, investasi domestik swasta, pengeluaran
pemerintah untuk barang dan jasa ekspor neto.
Empat komponen AD :
-
Konsumsi
Ditentukan oleh
pendapatan disposibel yaitu pendapatan perseorangan dikurangi pajak, selain itu
dipengaruhi oleh kecenderungan pendapatan jangka panjang.
-
Investasi
Meliputi pembelian
bangunan, peralatan dan akumulasi persediaan. Faktor penentu investasi adalah
tingkat output, harga modal dan harapan dimasa depan. Faktor utama yang
mempengaruhi investasi adalah kebijakan moneter.
-
Pengeluaran
Pemerintah
Untuk barang dan
jasa seperti pembelian tank, peralatan pembuatan jalan, jasa hakim maupun PNS
lainnya secara agregat ditentukan langsung oleh pemerintah.
-
Ekspor
Neto
Adalah nolai ekspor
dikurangi nilai impor. Impor ditentukan oleh nilai domestik dan rasio antara
harga domestik dan harga luar negeri serta nilai tukar dolar. Ekpor ditentukan
oleh pendapatan dan output luar negeri, harga relatif serta kurs nilai tukar.
Ekspor neto ditentukan oleh pendapatan domestik dan luar negeri, harga relaatif
dan kurs nilai tukar.
2. Pergeseran
Permintaan Agregat
Pada umumnya total pengeluaran
cenderung turun karena tingkat harga naik dimana hal lain konstan. Tetapi bila
hal lain cenderung berubah akan menghasilkan perubahan permintaan agregat.
3. Dasar Analisis
Penawaran Agregat
Penawaran agregat merupakan pusat
sentral perekonomian jangka panjang dan jangka pendek.
Dalam jangka pendek interaksi
antara penawaran agregat dan permintaan agregat menentukan output, pengangguran
dan pemanfaatan kapasitas seperti dorongan terhadap inflasi.
Dalam jangka panjang satu dekade
atau lebih, penawaran agregat merupakan faktor utama dibelakang pertumbuhan
ekonomi.
Penawaran agregat berhubungan
dengan total output nasional yang diinginkan produksi dan dijual oleh dunia usaha
pada satu tahun tertentu untuk setiap harga dimana hal lain dianggap konstan.
BAB VI
MODEL PENGGANDAAN
(MULTIPLIER)
1. Model Penggandaan
Dasar
Model penggandaan menjelaskan
bagaimana goncangan-goncangan terhadap investasi, perdagangan luar negeri dan
pajak pemerintah dan kebijakan-kebijakan pengeluaran dapat mempengaruhi output
dan pengamgguran.
Lebih dari itu penggandaan
menjelaskan bagaimana permintaan agregat bekerja dengan menunjukan bagaimana
sebenarnya interaksi antara konsumsi, investasi dan variabel lainnya menentukan
permintaan agregat.
a.
Penentuan
Output dengan tabungan Investasi
Skedul konsumsi dan
tabungan didasarkan pada anggaran keluarga yang berbeda kekayaan mereka
seterusnya.
b.
Jumlah
yang Direncanakan Vs Aktual
Hal ini menunjukan
adanya perbedaan antara jumlah konsumsi dan investasi yang diinginkan pada
fungsi konsumsi atau skedul permintaan investasi tertentu.
Perbedaaan itu
menekankan bahwa GNP berbeda dalam ekulibium hanya pada saat perusahaan dan
konsumsi berbeda dalam skedul pengeluaran dan investasi yang diinginkan mereka.
Tetapi investasi kadang-kadang berbeda dari investasi yang direncanakan,
apabila penjualan aktual tidak sama dengan penjualan yang direncanakan maka
konsekwensinya perusahaan akan menghadapi pengurangan persediaan yang tidak
diinginkan. Hanya pada saat output seperti pengeluaran yang direncanakan pada
C+1 sama dengan output yang direncanakan, pendapatan atau pengeluaran.
c.
Analisi
Atritmetika
Contoh aritmetika
dapat menolong kita untuk menunjukan mengapa tingkat output ekulibium terjadi
pada saat pengeluaran yang direncanakan sama dengan output yang direncanakan.
d.
Penggandaan
( Multiplier )
Adalah bagian
pengali perubahan investasi untuk menentukan perubahan output. Analisis penggandaan hanya dapat diterapkan
pada situasi dimana output lebih kecil dari nilai potensialnya yaitu dimana
terdapat sumberdaya mengenggur. Pada saat terdapat sumberdaya menganggur,
peningkatan permintaan agregat akan meningkatkan outptut. Sebaliknya apabila perekonomian
berproduksi pada tingkat potensial maksimum tidak ada peluang untuk
meningkatkan output pada saat permintaan agregat meningkat.
Jadi modal penggandaan tidak dapat
diterapkan pada masa kerja penuh karena pabrik-pabrik bekerja pada kapasitas
penuh dan seluruh pekerja dipakai. Kenyataan ini menekankan bahwa model
penggandaan hanya dapat diterapkan pada perekonomian dengan sumberdaya
menganggur.
2. Kebijakan Fiskal
dalam Model Penggandaan
Salah satu instrumen yang dipakai
pemerintah untuk melinakan siklus usaha adalah kebijakan fiskal yang mencangkup
pengeluaran pemerintah untuk barang dan jasa, pajak serta transfer. Model
penggandaan paling sederhana dapat menunjukan bagaimana terdapat sumberdaya
yang menganggur, perubahan pada G dan T dapat mempengaruhi tingkat output
nasional.
a.
Dampak
Pajak Terhadap Permintaan Agregat
Keniakan pajak
berarti menurunkan pendapatan disposibel, dengan penurunan pendapatan
disposibel berarti kita harus mengurangi pengeluaran untuk konsumsi. Jika pengeluaran
investasi dan pemerintah tetap pada jumlah yang sama, maka penguranga konsumsi
akan menurunkan kesempatan kerja. Dengan demikian dalam model penggandaan pajak
yang tinggi tanpa peningkatan pengeluaran pemerintah cenderung mengurangu GNP
Riil.
b.
Penggandaan
Kebijakan Fiskal
Investasi, pajak dan
pengeluaran pemerintah merupakan arus pengeluaran otonom yang berinteraksi
dengan pengeluaran konsumsi indeuksi untuk membentuk ekulibium output
nasional.
3. Penetapan Output
Perekonomian Terbuka
Tidak ada satupun negara yang dapat mencukupi kebutuhannya sendiri,
setiap negara dalah negara yang perekonomiannya terbuka melakukan perdagangan
barang dan jasa dengan negara lain, mengekspor komoditi yang diproduksi lebih
murah oleh negara lain.
Faktor keempat GNP adalah ekspor
neto, yaitu ekspor barang dan jasa dikurangi impor barang dan jasa, total
pengeluaran dalam negeri sama dengan jumlah konsumsi ditambah investasi dalam
negeri ditambah pembelian oleh pemerintah untuk barang dan jasa.
Jadi untuk menghitung seluruh
permintaan suatu negara tarhadap barang dan jasa, kita harus memasukan
permintaan luar negeri selain permintaan dalam negeri, sehingga bisa diketahui
seluruh pengeluaran warga negara suatu negara yang pengeluaran dalam negeri
ditambah penjualan kepada orang asing dikurangi pembelian dalam negeri dari
orang asing.
a.
Faktor
– faktor Penentu Ekspor Neto
Komponen ekspor neto
adalah ekspor dan impor. Impor sangan dipengaruhi oleh:
- Pendapatan output
yang mengimpor
- Pilihan antara
barang impor dan barang dalam negeri berkaitan dengan relatif kedua barang
tersebut.
b. Ekspor
adalah cerminan terbaik dari impor :
- Ekspor suatu
negara adalah impor negara lainnya, oleh karena itu ekspor dan impor suatu
negara tergantung dari pendapatan dan output dari mitra dagang negara tersebut.
- Apabila output
luar negeri meningkat, atau nilai tukar terhadap mata uang negara menurun, maka
volume dan nilai ekspor suatu negara cenderung meningkat.
c.
Kecenderungan
Marginal untuk Mengimpor serta Garis Pengeluaran
Kecenderungan
marginal untuk mengimpor adalah peningkatan dalam nilai dolar untuk impor
setiap $1 peningkatan GNP.
Dunia usaha
cenderung melakukan investasi yang lebih banyak untuk meningkatkan kapasitas
pada output yang lebih tinggi. Kebocoran dan arus pengeluaran induktif akan
mengubah kemiringan penggandaan dalam suatu perekonomain.
BAB VII
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Dari beberapa uraian dan penjelasan
yang telah dikemukakan di atas maka dapatlah penulis mengambil kesimpulan bahwa
dengan mata pelajaran Makro Ekonomi
mengajarkan kepada kita tentang perekonomian sebagai suatu kesatuan atau
suatu studi tentang prilaku perekonomian secara keseluruhan.
Dalam makro ekonomi
juga merinci tentang analisis mengenai pengeluaran agregat kepada 4 komponen
yaitu :
- Pengeluaran rumah
tangga ( komsumsi rumah tangga )
- Pengeluaran
pemerintah
- Pengeluaran
perusahaan ( investasi )
- Ekspor dan impor
Dan Tujuan dari
Makroekonomi adalah :
- Output tinggi lalu
pertumbuhan cepat
- Kesempatan kerja
yang tinggi pengangguran terpaksa yang rendah
- Stabilitas harga
dalam pasar bebas
- Perdagangan luar
Negeri
2. SARAN-SARAN
Saya sebagai penyusun makalah ini,
sangat mengharap atas segala saran –
saran dan kritikan bagi para pembaca yang saya hormati guna untuk
membangun pada masa yang akan datang untuk menjadi yang lebih baik dalam
membenarkan alur-alur yang semestinya kurang memuaskan bagi tugas yang saya
laksanakan.
DAFTAR PUSTAKA
Budiono. 1985. Teori
- Teori Pertumbuhan Ekonomi. Yogyakarta. BPFE.
Richard G.lipsey,
peter O.Steiner, Pengantar Ilmu Ekonomi Jilid 1,2.Edisi ke enam, Jakarta.
Rineka Cipta
Sadono Sukirno.
Pengantar Teori Makro Ekonomi. Bina Grafika
Soediyono R, 1981.
Ekonomi Makro Jilid 1,2. Yogyakarta. Liberty.
Samuelson. 1982.
Ekonomi Makro. Jakarta. Erlangga
................,.
1985. Ekonomi Jilid 2. Jakarta. Erlangga
Winardi. 1987.
Pengantar Ilmu Ekonomi Makro. Bandung. Alumi
http://juniarari.blogspot.com/2011/11/makro-ekonomi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar